Klasifikasi
jamur roti dan morfologi jamur roti! Untuk bisa menghasilkan sebuah roti, ia perlu melewati
berbagai prosedur ilmiah yang biasanya terjadi. Namun ketika terjadi pelapukan,
biasanya akan muncul jamur yang melekat padanya. Jamur ini memiliki jenis
seperti tumbuhan namun tidak mempunyai struktur seperti tumbuhan. Jamur ini
tidak memiliki akar maupun klorofil.
Jika pada roti telah tumbuh jamur maka artinya roti sudah
tidak bisa dimakan. Dengan begitu, jamur ini menghancurkan roti karena ia
memakan semua nutrisi yang terkandung dalam roti dan menguraikan makanan
tersebut. Jamur pada roti ini juga terdiri dalam berbagai sel pembentuk. Dan
masing-masing sel atau mikro organisme tersebut ukurannya sangat kecil.
Klasifikasi
jamur roti ini terdiri dari Fungi sebagai
bagian dari Kingdom, Zygomycota yang merupakan bagian Filum, Class-nya Zygomycetes, Ordo-nya Mucorales, Famili-nya Mucoraceae, Genus-nya Rhizopus, dan Spesies-nya adalah Rhizopus Stolonifer.
Pada jamur roti sendiri terdapat morfologinya, yang mana
ia memiliki jensi hifa. Hifa tersebut memiliki struktur seperti benang putih.
Yang dikandung di dalamnya adalah sporangium berjenis sporangiofor dengan ciri
khas bintik-bintik hitam. Adapun berbagai ciri khas yang dimiliki oleh hifa
pada jamur roti ini, yaitu ia memiliki struktur tanpa sekat, di dalamnya
terdapat sporangiopora dan sporangium.
Tak hanya klasifikasi jamur roti di atas saja,
bentukannya pun memiliki beberapa warna umum dan bisa saja berbeda-beda.
Seperti halnya jamur berwarna abu-abu, kehitaman, dan ada pula yang
kehijau-hijauan.
Selain pembahasan di atas, beberapa karakteristik yang
dimiliki oleh jamur roti. Ia diketahui dapat tumbuh kembang dengan baik jika
berada pada rentang suhu antara 5-37 derajat celcius, dan optimalnya tumbuh
baik di suhu 25 derajat celcius. Adapun Rhizopus
yang tak hanya
berkembangbiak pada roti, namun juga pada buah-buahan yang
cenderung memiliki tekstur lunak. Cara perkembangbiakannya pun unik, ketika
spora berada di udara ia dapat menempel dimana saja, seperti jika jatuh pada
roti maka perkembangannya pun bisa sangat cepat.
Berikut ciri-ciri morfologi
jamur roti yang perlu diketahui. Ia memiliki tipe hifa pendek yang
bercabang, lalu ada spora yang berterbangan di udara dan inti selnya terkandung
banyak di dalamnya. Jika kamu bertanya mengenai letaknya, spora tersebut
membentuk dan terbentuk di bagian ujung sporangiofor
jamur. Pada area sekitar spora pun terdapat dinding sel yang akan membentuk.
Untuk mengalami pertumbuhan yang cepat, ia juga bisa mengalami perkembangbiakan
dengan dua cara berbeda. Pertama secara seksual, dan kedua dengan cara
aseksual.
Itulah beberapa penjelasan tentang klasifikasi dan morfologi jamur roti ini. Dan perlu
diketahui pula bahwa spora jamur roti ini tak dapat dilihat secara kasat mata
sebelumnya, ia bisa saja dengan bebas berada di udara. Sehingga jika roti sudah
mulai berjamur harus segera dibuang dan tidk layak konsumsi meskipun masih
sebagian darinya yang terkena jamur.